Game 1 level 1, komunikasi produktif
Game level 1
2 September 2017
Dalam game level 1 kali ini saya memilih kaka sebagai teman komunikasi saya, karena dia lebih banyak waktu bersama saya di banding sang abang. Dalam tahapan ini saya memilih cara komunikasih
Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi
“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?
Kalimat produktif :
“Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya bahagia sekali di sekolah, boleh berbagi
“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?
Kalimat produktif :
“Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya bahagia sekali di sekolah, boleh berbagi
Saya memilih cara ini untuk menjalin keakrapan bersama anak anak. Maka satu hari ini praktek perdana saya.
Ini dokumentasi tahapan persiapan untuk komunikasi bersama si kaka.
Ketika kakak pulang sekolah, dia langsung pergi ke sekolah ku berharap bertemu denganku tapi ternyata aku sedang tidak berada di lokasi. Si kaka menunggu kurang lebih 2 jam barulah kami bertemu. Hari ini aku sangat capek sekali karena kegitanku yang padat, hampir saja saya menunda untuk hari pertama ini tapi ketika aku bertemu dengan si kaka aku berusaha tersenyum dan melepaskan swmua lelahku. Apalagi kakak langsung memanggil aku sembari memelukku.
“pulang yok ma” katanya dengan waja kusut.setiba di rumah kaka langsung melempar tas, serta astribut sekolah dan melemparkan tubuhnya ke kasur sembari memainkan dasi pramuka dan menyanyikan tepuk pramuka. Aku memandang wajahnya
“ kamu terlihat bahagia sekali kak, cerita dong apa yang membuat kamu bahagia?” tanya ku sambil berusaha tersenyum walaupun dalam kondisi capek.
“aku lagi tidak bahagia ah” jawabnya
“emangnya apa yang membuat kamu tidak bahagia kasih tahu dong” tanyaku lagi
“Shalat” jawabnya
Aku terkejut hampir saja aku tersulut emosi tapi kembali aku ingat tentang cara komunikasi bersama anak, aku terdiam sejenak sambil mengatur nafas dan memilih kata kata yang baik, tapi sayang aku belum memiliki banyak kalimat baik dalam komunikasi bersama sikakak tapi aku berusah untuk melanjutkan percakapan kami.
Gambar 2 : aku menjelaskan tentang pentingnya shalat bagi kaum muslimin dengan kalimat ala kadarnya dan si kaka angkat bicara
“oh jadi shalat itu wajib? Akukan gak tahu“ tanya kaka, aku menganggukan kepala sambil tersenyum. Percakapan kamipun terus berlangsung karena si kaka semakin asyik menceritakan tentang aktivitas dia di sekolah. Si kaka menceritakan tentang nabi adam dan berakhir pada cerita bahwasanya si kaka dihukum gurunya berdiri di depan kelas sambil memegang telinga. Aku merasa sedih karena 2 minggu ini saya tidak memperhatikan keperluan sekolah kakak sampai2 dia kena hukuman karena kelalaian saya.
Gambar 3 kakak yang asyik bercerita tentang Nabi Adam
Gambar 4 : kakak mempraktekkan hukuman yang diberikan gurunya
Hasil komunikasih saya hari ini saya menjadi tahu ternyata kakak tidak mengerti alasan mengapa harus shalat dan dia terbuka menceritakan kegiatan dia. Dan disini saya melihat si kaka menampilkan kecerdasan linguistiknya.
Komentar
Posting Komentar