Sang Ayah 2


Kebahagiaan itu tidak bertahan lama untuk Ayahku, kisah pahitnya kembali dia rasakan bahkan mukin dia merasa nasib Baik itu tidak pernah hadir untuknya. Bagimana tidak wanita yang sudah mengisi ruang hatinya , wanita yang menjadi cinta pertamanya, wanita yang sudah memberikan dia seorang putri, wanita yang sangat dia cintai dari semua yang dia miliki. Pergi meninggalkannya hanya untuk laki laki lain yang lebih sempurna secara fisik. Ayahku saat itu sedang bekerja dan baru akan pulang malam minggu sama seperti hari hari lain. Saat itu dia pulang dengan membawa semua kebahgiaannya karena hari itu juga dia akan bertemu pujaan hatinya, dan akan bertemu dengan putri mungilnya. Tapi semua kebahgiaan itu sirna seketika, air matanya terus jatu memenuhi ruangan hatinya, semuanya pilu, saytan demi sayatan sangat perih dia rasakan. Lelaki itu terduduk diam sesekali dia menatap putri kecilnya yang tertidur lelap, lelaki itu masih mendengarka cerita nenek serta beberapa tetangga yang menjadi saksi tentang kronologi kepergian Ibu.
Setelah di tinggal pergi
                Ayah masih berharap ibu pulang ke rumah, lelaki itu duduk terdiam di rumah makan tempat biasanya Ibu beraktifitas untuk membantu mencari Nafkah. Sesekali ayah mengelap matanyanya yang terkadang ada sedikit bulir permata hadir di kelopak matanya. Binaran kesedihan masih terlihat jelas di wajah ayah, Nenek terus memberinya semangat dan nasehat agar ayah mencari tahu dimana keberadaan Ibu. Setelah menutup kembali pintu ruma makan, ayah langsung mempersiapkan diri untuk mencari keberadaan Ibu, satu persatu rumah saudara ibu dan juga teman teman ibu di datanginya, tapi sampai hari ke 3 Ibu tak kunjung kembali, wanita itu meninggalkan Ayah dan putrinya yang baru berusia 3 bulan. Putri kecil itu terus saja menangis, sampai sang ayahpun menjadi gelisa. Rasa sayang itu berubah menjadi amarah, ayah semakin marah atas perbuatan Ibu, disisi lain ayah harus kembali bekerja untuk mencukupi kebutuhan saya, kakek dan juga nenek. Sudah 5 hari dia bolos bekerja demi mencari Ibu serta menemani kakek dan nenek dalam menenangani saya yang ketika di tinggal sangat rewel sekali..

Pencariannyapun berakhir sia sia, ayah berkata ayah akan memaafkan mama jika dia memang salah, dan dia terus berharap mama akan kembali dan mereka akan melanjutkan kehudapan membangun peradaban bersama, tapi semua tetap sia sia hamper 15 hari Ayah mencari dan dibantu oleh keluarga Ayah maupun Ibu tapi hasilnya nihil mama entah kemana.

Kehidupan putri cantiknya harus terus berlanjut, maka ayah tidak berlama lama memendam kesedihan atas kepergian wanita yang dicintainya. Ayah kembali bekerja untuk mencukupi kebutuhan keseharian walaupun satu minggu sekali dia baru bertemu dengan putri cantiknya.

Dalam asuhan sang kakek dan nenek, putri cantik itu mulai tumbuh menjadi anak yang ceria namun dibalik keceriaannya tersimpai banyak pertanyaan yang belum bisa dia tanyakan kepada ayahnya. Selama 2 tahun gadis kecil itu tidak mengetahui siapa Ibunya dan sang ayahpun tidak ingin meceritakan tentang wanita yang pernah mengisih hatinya. Ayah masih belum memikirkan kehidupan dia. Saat itu yang ada dalam benaknya dia harus membesarkan putri semata wayangnya. Dan kali kedua diapun kembali melupakan kebahagiaannya. Dan setiap kali ayah pergia dia selalu membawa foto putrinya untuk melepaskan rasa rindunya karena tidak bisa bersama putrinya.


Komentar

Postingan Populer