SYuhada Uhud
Senin, 14 Mei 2018
(09.00-09-30)
Selasa, 15 Mei (10 Menit)
Cerita ini diangkat dari Ebook Biografi 60 Sahabat
Nabi
Hampir satu jam Ayra asyik menatap androidnya sambil
sesekali matanya berkedip karena kelelahan. Tapi gadis itu masih saja focus
kepada androidnya. Kesunyian malam menambah khusuk akan kegiatan dia. Kondisi
yang panas dan suara berisik kipas angina dan TV tidak membuatnya memicingkan
mata untuk merubah arah fokusnya. Sayup sayup terdengar Azan Isya tapi gadis
itu tetap tidak beranjak jua. Seolah tubunya tidak bisa dipisahkan dengan
handroid miliknya. Heningnya malam membawa gadis itu terhanyut dengan kisah
seorang pemudah hebat yang sudah lama menjadi Idolahnya tentunya Idolah paling
uatama adalah Rasulullah SAW. Sudah lama dia ingin sekali memiliki buku 60
Karakteristik Sahabat, tapi karena kondisi keuangan yang menyebabkan dia tidak
membeli buku yang dia inginkan. Bahkan tahun berganti tahun gadis itu selalu
saja menceritahkan kisah pemudah tersebut. Ketika dia mengkisahkan tentang
SIrah Nabi Muhammad saw. Kisah pemudah tersebut ikut menjadi tokoh untuk
menjadikan kisa Inspirasi dari semua anak didiknya.
Majunya teknologi membuat gadis itu sangat bersyukur
karena dengan adalnya Handroid ternyata membantu dia untuk mengakses serta
mencari semua kebutuhan bacaan yang berkenaan dengan Sejarah Islam. Gadis itu
semakin suka untuk mencari serta menjelajah dari setiap sudut kisah kisah para
Sahabat Nabi SAW. Semuanya menambah keyakinan gadis tersebut untuk tetap kukuh
pada agama yang sudah dipilihnya. Terkadang air mata gadis itu tak henti
berlinang ketika mendalami sejarah kehidupan Rasulullah SAW, bahkan tanpa sadar
air matanya menetes ketika kata demi kata mengalir dari bibir kecilnya ketika
menceritahkan kisah manusia Agung di hadapan Ank anak didiknya. Tak lupa seorang
pemudah yang menjadi focus gadis itu untuk malam itu.
60 Karakteristik Sahabat judul buku tersebut bisa dia
dapatkan dari pemberian dari rekan Kerjanya memang sih tidak dalam bentuk buku
tapi dalam bentuk Ebook. Tapi itu tidak menjadikan penghalang untuknya dalam
menyelami kisah kisah Sahabat Rasulullah SAW. Seperti malam itu Ayra
memfokuskan untuk membaca Kisah seorang Duta Islam Pertama yang diutus
Rasulullah ke Yastrib.
Mush’hab Bin Umair seorang Remaja Quraisy terkemuka,
paling tampan, penuh dengan semangat mudah. Sejarawan dan ahli riwayatpun
mengungkapkan “Seorang penduduk Mekah yang mempunyai nama paling harum”
dibesarkan dengan semua kesenangan duniawi serta sangat disayang oleh orang
tuannya, serta hidup dengan semua kemewahan. Namun kesemuanya sirnah dengan
keimanan yang membaja bahkan sampai di penghujung ajalnya di bukit Uhud.
Ketika Ayat ayat Al Qur’an yang di baca Oleh
Rasulullah SAW, masuk kedalam qalbu pemuda tersebut maka sejak itupun hati
Mush’hab telah tunduk kepada Ayat ayat AL Qur’an.
Ibunda Mush’hab yaitu Khannas Binti Malik tidak
terima dengan keislaman putranya dia mencari berbagai cara untuk bisa
mengembalikan putranya kembali pada pelukannya. Termasuk memboikot semua
keperluan Mush’hab. Hal hal tersebut dilakukan dengan harapan wanita itu masih
bisa memberikan kasih sayangnya untuk putra tercinta, tapi semua yang
dilakukannya tak menggoyakan keimanan pemuda tampan itu. Karena kebulatan
tekadnyalah yang menghantar wanita tersebut merelahkan kepergian putra
tercintanya dengan linangan air mata serta amara yang masih tertahan.
Ayra tersadar ketika butiran butiran air mata mulai
membasahi pipinya, dan dia sadar bahwa dia telah melewatkan 30 menit untuk
waktu shalat Isya’ dengan kisah Mush’hab ayra bersegera untuk berwudhu dan
mendirikan shalat Isya’. Kisah Mush’hab terhenti beberapa menit. malam
bertambah larut, gadis itu semakin khusyuk dengan shalat Isyanya seolah terus
terbayang tentang kehidupan pemuda tampan itu. Bahkan ayra seperti hidup di
masa para Sahabat. Air matanya semin berak pinak ketika memanjatkan doa serta
bersholawat kepada Nabi tercinta Yaitu Muhammad SAW, Kekasih Allah yang telah
mendobrak kehancuran moral masyarakat dan menggantikan dengan Akhlak yang
Islamiyyah.
Kembali air matanya berlinang ketika terlintas kata
demi kata yang tertulis dalam Ebook ....................karya……… yang mana
dengan semua kekuatan yang dimiliki pemuda tampan itu, dia merelakan tubuhnya
terkoyak demi membela Agama Allah hingga menjadi syuhada dalam perang Uhud.
Ayrapun sangat ingin dan sangat rindu untuk membela Agama Allah. Walaupun dia
tidak hidup di masa Rasulullah saw dan para Sahabat tetapi dia sangat bengga
menjadi pengikut Nabi Muhammad saw, karena gadis itu tahu bahwa sejatinya saat
ini dia menjemput syahid tidak hanya terbatas pada medan peperangan tetapi
dengan menjadi Orang yang selalu menebarkan kebaikan serta bermanfaat bagi
orang banyak untuk zaman sekarang itulah yang paling terpenting.

Komentar
Posting Komentar