Rasa dan asa

Untukmu putraku

Hampir seminggu kamu meninggalkan rumah untuk menuntut ilmu, hampir selama itu jua kami rumah ini dipenuhi udara ksedihan yang semuanya seolah tampak biasa saja tapi nak semuanya penuh dengan kesedihan. Kami tahu hakekat perpisahan untuk saat ini, tapi kesedihan itu tak bisa di bohongi atau ditutupi sesekali air mata itu menggenangi pinggiran mata ini karena sunggu awal dari perpisahan sangatlah menyakitkan.

Orang sekitar bilang ya ibunya baper baper. Ya aku tampakkan kepada mereka wajah ceriaku dan menutupi semua kesedihan dengan aktifitas yg bisa membawa ku lupa akan semua itu. Tapi anakku semakin aku ingin menyimpan kerinduan itu hati ini semakin merontah rontah menuntut pelupuk mata ku mengeluarkan semua sisa air mata. (10wr)

27 juli 2018
Tiba tiba saja air mata kembali membasahi pipi, aku rindu dengan putra sulungku, terbayang perlakuanku selama ini padanya. Sikap kasar, ocehan kasar bahkan cubitan kecil atau beberapa pukulan sering kali aku berikan padanya. Ya Allah malam ini aku semakin menyesal atas semua perbuatanku padanya.

Komentar

Postingan Populer