Main_Air_Dadakan
Gak ada air gak ada hujan. semua mengalir begitu saja, tanpa perencanaan.
Bakda Ashar aku menjemput putri ketiga di rumah neneknya. Setelah bercengkrama beberapa menit bersama Ibu mertua, aku langsung mengemas perlengkapan si Bungsu Ayra tak lupa Sufornya.
Cuaca sangat bersahabat hari ini, kuputuskan untuk pakai motor saja agar lebih menghemat.
Kami segera berpamitan tak lupa mengucap salam lalu berlalu meninggalkan kediaman Mertua.
Kami segera berpamitan tak lupa mengucap salam lalu berlalu meninggalkan kediaman Mertua.
Sepanjang jalan pulang kugunakan kesempatan agar lebih akrab dengan si Bungsu, maklum hampir seharian kami tidak bersua. Dengan sabar aku mengajak Ayra untuk mengucapkan beberapa kata sembari melatih dia untuk bicara. Melihat kelucuannya semua rasa letih sirna seketika.
Tiba-tiba saja aku memutuskan untuk berhenti di Jembatan Pondok Kelapa. Di bawahnya mengalir sungai kecil dengan warna air kemerahan. Sementara muaranya langsung ke pantai Pondok Kelapa. Kuparkirkan motor, lalu menyusuri bebatuan besar dipinggiran sungai sampai pada tepi pantai. Sedikit cemas Sikh! Takut kepeleset atau gimana? Tapi Bismillah kulangkahkan kaki dan pasrahkan takdir hanya pada yang mempunyai hidup.
Ombak terlihat tenang kejar-kejaran menuju tepian pantai. Semilir angin langsung menyapa kami berdua. Segera ku lepaskan Ayra dari gendongan. Kutatap putri bungsuku penuh cinta.
"ayo nak kita main air!" Ucapku pada Ayra
"ayo nak kita main air!" Ucapku pada Ayra
Dua netra kami saling bertatapan. Terlihat kecemasan di raut wajahnya, namun kuberusaha membuatnya tenang dan nyaman "ayok nak lihat itu ada air."ucapku sembari menunjuk arah Ombak.
Perlahan cemas wajahnya mulai menghilang. Kaki mungilnya mulai dihentikan ke pasir hingga membekas. Ayra mulai tersenyum walaupun sesekali dia masih enggan untuk mengejar Ombak.
Kulihat ayra semakin antusias bermain air, bahkan dia mulai menarik tanganku untuk mendekat lagi ke arah Ombak. Namun itu sangat tidak aman, apalagi sekeliling hanya ada aku dan Ayra. Kuputuskan untuk pindah posisi ke Sungai.
Warna air yang sedikit merah membuat sungai ini terlihat kotor. Tapi kalau air lautnya tidak pasang banyak juga anak-anak yang mandi di sungai ini termasuk kami. Sesekali kami membawa anak-anak untuk berenang. Dan saat ini aku nekat mampir sendiri dan bawah si kecil lagi?
Kupilih posisi yang teraman. Lalu mendudukkan ayra ke air. Wajahnya sangat bahagia. Sembari kedua kakinya bergerak-gerak memainkan air. Kebetulan ada 3 anak kecil yang ikut berenang Alhamdulillah jadi tambah rame..
Tiba waktunya pulang eeh ayranya gak mau pulang, Ia m merengek untuk kembali bermain air.
#portofolioayra

Komentar
Posting Komentar