Prihatin

Bincang-Bincang

bakda Ashar aku bersiap untuk senam erobik di sanggar terdekat. biasa untu rileksasi diri serta berolah raga biar sehat dan bugar.

hari ini aku datang lebih awal dari biasanya. disanggar hanya terdapat 3 ibu-ibu dengan usia sama sepertiku. Awalnya semuaya diam dan sibuk dengan handpone. tak ada pembicaraan yang berarti.

"isy dasar laki-laki"ucap wanita berbaju hijau. sambil menatap layar handpone.

kembali senyap.

"way way way, dia vidio call"sembari tersenyum dan membiarkan hadponenya terus berdering.

"angkatlah pulo Sant! bilang gak mau, tapi masih aja chatingan." wanita berbaju merah berkomentar tapi tangan dan matanya masih di layar handpone.

"basing bae kau ren. ambo dak galak ke laki orang,"ucapnya sembari bercanda. "kelak ambo dipentung kek Bininyo."

"kau yang ndak ku pentung santi. ambo ko nikah kek laki orang," wanita yang bernama Clara angkat bicara sembari menyimpan handpone "ambo selalu bilang ke tobo tu, kalau cuman mau merusak rumahtangga orang jangan ganggu laki orang. sebaliknya kalau suka kek laki orang idak apa apa diperjuangkan."

aku yang sedari tadi diam beristigfar dalam hati. "masyaallah kok tega ya! mengganggu rumah tangga orang"umpatku dalam hati.

"ah ayuk kok jujur nian."wanita yang bernama Reni menimpali.

"Srius! aku nikah kek laki orang. terserah mereka mau bilang apa, yang penting kami bahagia"Klara menjekaskan

"Ayuk bahagia tapi Istrinya? Menderita atu."

"Ya gimana lagi semuanya takdir"

Melihat pembicaraan mereka aku sebagai seorang Istri merasakan sakit! Sakit luar biasa. Seandainya itu terjadi padaku, ah tak tahu apa yang harus kulakukan.

Semoga saja orang orang seperti itu diberikan hidayah aamiin.

Komentar

Postingan Populer