Begitu dekatnya Kita Pada Kematian

Free writing for healing soul


Terapi kesehatan jiwa dengan menulis bebas. 

Sepertinya saya trauma dengan peristiwa yang terjadi bertepatan saya sedang berada di TKP. 

Saya sangat ketakutan apalagi ketika melewati tempat tersebut yakni dimana seorang Siswa kelas delapan yang terjatuh dan terlindas ban tronton. 

Melihat hal itu terasa maut begitu dekat dengan kita. 

Sepulang dari aktifitas Publik. Saya menjemput baby Ayra di rumah neneknya tak lupa mengajak Alfat selaku putra kedua untuk ikut karena sudah direncanakan akan mampir ke sungai tepatnya di bawah jembatan.

Singkat cerita, kami bertiga sudah berada di lokasi dengan niat akan berenang gitu. Alfat sudah nyebu-nyebur sementara saya masih mempersiapkan baby Ayra. 

Setelah menggantikan pakaian ayra, saya langsung berbalik untuk turun ke sungai. Tiba-tiba saja saya melihat kendaraan beroda dua menyalib kendaraan yang lain sampai di posisi tengah jembatan tapi sungguh tidak ada perasaan apa-apa. 

Tertangkap oleh mataku motor itu menyalib lalu oleng kemudian terjatuh namun dari arah berlawanan ada Truk Tronton memasuki jembatan dan langsung melindas pengendara yang terjatuh tadi. 

Saya tidak melihat langsung dia terlindas namun saya hanya melihat dia terjatuh lalu kaki kirinya terangkat yang dan sedikit bergetar seperti sedang sakarotul maut. Batinku meminta semoga pengendara tersebut selamat tapi apalah daya Allah yang mempunyai rencana. Kematian tidak bisa ditindak bahkan dimajukan walaupun hanya sedetik.

Saat itu saya hanya berteriak berharap semua itu bukan kenyataan tapi kembali lagi semua sudah terjadi hari itu dimana seorang Ibu, Ayah atau saudara mereka kehilangan orang yang mereka cintai diusia yang sangat mudah.


Komentar

Postingan Populer