Detik menunggu Operasi Sesar anak pertama

Detik-Detik Menunggu Operasi Cesar anak pertama


Keputusan deal aku dioperasi belum pakai BPJS lagi gais. Seperti bayarannya mehong. Tapi kata suami gak usah dipikir nanti juga datang sendiri rezekinya.


Seorang perawat memintah ku agar berpuasa kurang lebih 6 jam karena operasi akan dilakukan soreh hari. Ini adalah yang pertama dan benar benar merupakan hal yang paling menakutkan buatku. Aku hanya pasrah pada Sang yang Mempunyai Hidup kuserahkan segalanya kepada Allah pokoknya aku gak bisa berbuat apa-apa lagi. Jam operasi tinggal 1 jam lagi beberapa perawat datang ke kamar ku dan mulai mempersiapkan segala sesuatu. Mereka sambil membawah tempat tidur yang bisa di dorong. Aku kemudian dipindahkan ke ruangan persiapan. Pengecekan tekanan, pengecekan alergi,serta pengecekan jantung telah dilalui kemudian Tiba di pencukuran bulu kemaluan sebenarnya aku malu tapi karena perawat mengatakan harus dicukur ya pada akhirnya aku menurut saja.


Proses pertama sudah dilalui, sebelum memasuki proses secar aku sudah di beri air minum yang sudah di baca dengan doa oleh salah lelek dari pihak suami. Kemudian aku didorong keluar dan dibawak ke ruangan operasi tidak lupa pula perlengkapan bayi. Oea perlengkapan bayinya di beli di tokoh depan rumah sakit karena perlengkapan bayinya belum di bawak, dan kondisi saat itu belum ada kendaraan. Dan ketika mau operasi bapak mertua juga sudah di rumah sakit. Jadi yah tunggu proses operasi dahulu. 


Setelah memasuki ruang operasi suami tidak boleh masuk dan hanya aku sendiri bersama dengan para petugas. Kulihat semua perlengkapan operasinya lampu besar peralatan pisau beda dan lain-lain pokoknya mengerikan ketika memasuki ruang operasi ini dan jantungku berdebar kencang badan terasa panas. Ketika itu para petugas mulai mempersiapkan diri aku bahkan tidak mengenal siapa Dokter yang akan mengoprasi. Hanya yang aku ingat ketika itu adalah perbincanganku dengan salah satu petugas.

"Kok panas ya dok?" Aku bertanya kepada petugas tersebut aku tidak tahu apakah dia dokter atau kah petugas

"Masak sich buk, perasaan AC nya sudah besar."kata petugas itu sembari menyuntikkan sesuatu di Infus 

"Ibu orang mana?" Tanyanya masih dengan menyibukkan diri mempersiapkan obat-obatan

"Orang Manado.”jawabku 

"Ooh, sy pernah dinas di Manado"

"O iya ya dok, dimana? 

"Di kotanya."

Setelah itu yang kuingat aku bertanya tentang

"Dok saya belum di bius yaaaa......." Tiba tiba pertanyaan itu ngambang saja dan tak terjawab oleh petugas yang aku menyapanya dengan sebutan Dokter. Ketika pertanyaan itu aku sudah tidak sadarkan diri. Ketika terbangun perutku terasa kencang. Dan sesekali bau bius masih tercium sehingga kadang sadar terkadang tidak sadar. Suara suara itu terasa berada di ruang hampa dan memantul. Tetapi orang yang pertama kali aku lihat dia adalah Bibiku yaitu matua sandrina atau kerap disapa Oma semoga Allah menempatkannya di Surga, beliau dan Opa sudah sangat berjasa di dalam hidupku.Ya Allah ampunilah dosa dosa Oma dan tempatkan dia di surga MU serta semua kebaikan di jadikan pahala. Dan berikanlah kesehatan kepada Paman atau Opa aamiin


Komentar

Postingan Populer