Ku memilihmu

 Ku memilihmu


Ingat ketika kamu melamarku. Pada saat itu aku memutuskan menikah denganmu agar aku bisa keluar dari rumah itu, tidak ada alasan lain agar aku terbebas dari rumah itu. Aku sudah penat dengan kondisi rumah itu.


Jadi ketika kamu melamar langsung aja ku terima pada pada saat itu aku sudah mendaftar ke Universitas muhammadia. Salah satu universitas suasta yang ada di kota ini.


Dan aku memilih untuk menikah, apakah salah ya jika aku berniat untuk terbebas dari lingkup rumah itu? Tapi aku sudah tak tahan lagi. Ya ketika kamu datang hal itu merupakan dewa penolongku akhir nya akupun mengiyakan untuk menikah denganmu, walaupun konsekuensinya seperti yang Tante sampaikan "bahwa antaran kamu hanya 1 truk kayu bakar, dan kamu tidak akan pernah pijak tempat kelahiranmu kembali, karena kamu pasti hanya ngurus sapi saja" tetapi Allah berkehendak lain roda kehidupan terus berputar kadang di atas kadang dibawah. Itulah yang terjadi pada diriku dan keluargaku. 


Kita kembali ke cerita ya. Pernikahanku hanya berjarak 20 hari saja dan akad nikahnya diputuskan tanggal 11 September 2005 dengan antaran uang tiga juta dan cincin tiga gram. Dan untuk kayu bakar dari pihak keluarga mempelai pria hanya membantu untuk mencari kayu bakar. 


Ketika itu hatiku sudah mulai ragu akan pernikahanku apakah di lanjutkan ataupun tidak. Tapi tidak mungkin aku harus membatalkannya bakalan di gorok leherku oleh paman. Akhirnya akadpun sudah dimulai stelah dia memberikan mahar lalu aku mencium tangannya lalu kami pun langsung diarak keluar dan menemui tamu undangan.


Stelah acaranya selesai kami berdua langsung masuk kamar, dan kebetulan perias wajah tidak membuka sanggul yg ada di kepala dengan harapan suamiku yang akan membukanya. Tetapi kenyataannya tidak dia tidak membuka sanggul di kepalaku malahan ketika itu ada mantannya yang datang dan berfoto dengannya manalagi yang membuka jas nya adalah mantannya. Sehingga aku hanya tertegun melihatnya tapi yang jelasnya aku cemburu.

Komentar

Postingan Populer