Membaca kajian utama tentang zuhud

 Zuhud Bagi Anak


Pagi ini aku tertarik untuk untuk membaca majalah Fahma yang diterbitkan oleh CV Edukasi Mondial yang terbit setiap tanggal 1 tiap bulannya, kali ini yang akan dibaca yaitu edisi 1 Mei 2019 memang sudah sangat lama sekali tersusun di meja kantor dan belum dieksekusi. Akhirnya karena ingin melati menulis sekaligus menghilangkan stres ya sudah ini yang akan menjadi tulisan pembuka klip di bulan Maret. 


Judul kali ini membahas tentang Zuhud yang tertulis di bagian kajian utama yang ditulis oleh Slamet Waltoyo Dalam bacan tersebut tertulis bagaimana tips untuk menanamkan sifat Zuhud terhadap anak. 


Untuk lebih memahami lagi aku menuliskan pengertian dalhulu. Dari segi pengertian Zuhud menurut Ibnu Taimiya adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat sedangkan Imam Al Junaid Zuhud itu adalah tidak menjadi bangga karena memiliki dunia dan tidak menjadi sedih karena kehilangan dunia. 


Dari segi pengertian maka anak yang Zuhud adalah anak yang selalu meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya di masa mendatang, meninggalkan sesuatu yang ada di dunia anak seperti mainan,kegiatan, benda,hobi teman dan sebagainya. Anak yang Zuhud adalah anak yang pintar tetapi punya prinsip, lalu bagaimanakah membangun agar anak kita Zuhud?


Berikut tipsnya

Pertama keteladanan. Keteladanan sangat penting karena anak sering menghabiskan waktu yang mana membutuhkan keteladanan yakni baik di sekolah, di rumah ataupun di tempat lain hendak anak mendapatkan keteladanan yang baik khususnya keteladanan kedua orang tua. Karena keteladanan kedua orang tua yang perlu menjadi contoh untuk anak. 


Dan sepertinya ketika aku membaca yang ini langsung Dekh seperti ditusuk belati kena banget. Karena kadang kita memerintahkan anak namun kita selaku orang tua lalai dalam menjalankan. 


Kedua Penanaman keyakinan. Ini sangat penting untuk memperkuat duplikasi dan pembiasaannya. Tujuannya agar anak sadar bahwa perilaku Zuhud adalah pilihan terbaik untuk dirinya, bermanfaat dan memberikan keuntungan besar baginya di masa depan. 


Ketiga pembiasaan. Prinsipnya orang bisa karena biasa. Ada pembiasaan di rumah dan ada pembiasaan di sekolah. Menghindari perkataan yang tidak berguna apalagi perkataan negatif, mengindari makanan yang berlebihan, menghindari atau mematikan acara televisi yang tidak bermanfaat, makan secukupnya dan memilih sesuai dengan manfaatnya.


Komentar

Postingan Populer